Qalbu BUKAN Kalbu (numpang lewat bahasa)

Sering dalam serapan sebuah kata dalam suatu bahasa ke bahasa lain memiliki arti yang berbeda walaupun maksudnya adalah sama. Dan diketahui, Bahasa Indonesia merupakan satu bahasa di dunia ini yang paling felksibel, ini menurut saya yang bukan pakar bahasa. Kita bangga dengan bahasa ini yang menjadi bahasa paling flesibel di dunia. Buktinya, ia bisa menyerap banyak kata dari berbagai bahasa di dunia dan termasuk bahasa-bahasa gaul atau prokem (bahasa gaulnya) yang ada. Bahasa Indonesia yang berakar awal dari Bahasa Melayu telah dipakai banyak bangsa di dunia dikarenakan posisi negara ini di antara dua benua dan samudera, tempat lalu lintas perdagangan dunia di masa lalu dan kini, atau menjadi bagian dari jalur sutera perdagangan dunia. Sehingga banyak berinteraksi dengan berbagai ragam bahasa. Belum lagi dengan serapan yang berasal dari bahasa daerah yang ada di Indonesia sendiri. Contoh-contoh yang ada dan familiar di sekitar kita : kursi (Kursiyun-Arab), bakso (china), ledeng (leiding-Belanda), uang (wang-Melayu), bakti (Sankrit), sekolah (school-Inggris), buku (book-Inggris), ….dan lain-lain, karena referensi kurang.

Tapi ada juga serapan dari luar yang artinya berbeda dengan makna yang sebenarnya, sebagai contoh ‘kalbu’. ‘Kalbu’ sering diucapakan dalam bahasa Indonesia yang bermakna ‘hati’ seperti ucapan seseorang kepada kekasihnya ‘kau selalu dalam kalbuku’ maksudnya adalah ‘kau selalu dalam hatiku’. Tetapi ternyata dalam bahasa aslinya ‘kalbu’ berbeda dengan makna dengan kenyataan, walaupun ‘kalbu’ juga merupakan berasal serapan dari bahasa Arab. Ada dua kata yang dalam bahasa Indonesia untuk orang tertentu mengalami kesulitan untuk mengucapkan kata-kata tertentu dalam bahasa Arab, seperti Qolbu – antara Qalbu dengan Kalbu, Qolam – antara Qalam dengan Kalam, mirip dalam bahasa lainnya, ketika mengucapkan Quality – antara Qualiti dengan Kualiti (maksudnya kualitas), Aqua – antara Aqua dengan Akua, Aquarium – antara Aquarium dengan Akuarium, dan banyak lagi … .

Kembali ke kata ‘Qalbu’ dan ‘Kalbu’, kedua kata ini dalam bahasa Arab memiliki arti yang berbeda dan sangat jauh, berbeda di Indonesia, karena agak ada kemiripan phonik maka dianggap sama arti. Perlu diketahui bahwa ‘Qalbu’ dalam bahasa Arab berasal dari kata ‘Qolbun’ yang berarti hati, atau segumpal daging yang terdapat di dalam rongga dada (jantung, yang memiliki sifat fisik) atau sesuatu kecerdasan yang mengatur perilaku manusia (lub-jamak dari albab, yang memiliki sifat non fisik dan zaka’-kecerdasan ilahiyah). Berbeda dengan ‘Kalbu’ yang dalam bahasa Arab berasal dari kata ‘Kalbun” yang berarti nama hewan yang berkaki empat yang memiliki kebiasaan menggonggong (ya jelas dong, masak mengeong), alias anjing. Maka dari asal kata dan arti saja sangat jauh perbedaannya, maka penggunaanya juga pasti berbeda. Jangan mau lagi bila kekasih Anda menyatakan bahwa diri “kamu selalu berada di dalam ‘kalbu’ku, sayang” (artinya : kamu selalu berada di dalam ‘471N6’ku, sayang). Ketimbang salah, lebih baik ucapkan saja “kamu selalu berada di dalam ‘hati’ku, sayang”, aman seratus persen. Kecuali kalau diucapkan “kamu selalu berada di dalam ‘qolbu’ku, sayang”.

(GoesPrie, 20 – 2 – 12)